
Jakarta, 1 Mei 2025 – Kebijakan baru yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang mewajibkan seluruh ASN untuk menggunakan angkutan umum setiap hari Rabu, memberikan dampak langsung yang signifikan pada layanan transportasi massal. Penerapan Instruksi Gubernur Nomor 6 Tahun 2025 yang mulai berlaku pada 30 April 2025 langsung membawa lonjakan jumlah pengguna, khususnya pada layanan yang dikelola oleh KAI Group.
LRT Jabodebek, sebagai salah satu transportasi andalan Jakarta, tercatat mencapai angka tertinggi dalam sejarah operasionalnya. Sebanyak 104.468 orang menggunakan layanan LRT pada hari pertama kebijakan diterapkan, angka yang mengalahkan rekor sebelumnya yang tercatat pada Hari Transportasi Nasional.
“Ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pengguna bukanlah fenomena sesaat, melainkan bagian dari tren positif yang sedang tumbuh. Ketika kebijakan yang tepat bertemu dengan layanan publik yang siap, dampaknya langsung terasa di lapangan,” kata Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
Selain LRT Jabodebek, peningkatan juga tercatat pada layanan Commuter Line Jabodetabek, yang melayani 1.100.498 pengguna, mengalami kenaikan 8,33 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara itu, Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta juga mengalami peningkatan jumlah penumpang sebesar 17,11 persen dengan 7.445 pengguna pada 30 April.
Peningkatan volume pengguna juga terlihat pada beberapa stasiun utama seperti Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai. Stasiun Tanah Abang tercatat melayani lebih dari 49.000 pengguna, sementara Stasiun Manggarai, sebagai titik simpul utama, mencatatkan lebih dari 17.000 pengguna.
Anne Purba mengungkapkan, “Kami mengapresiasi langkah progresif dari Pemprov DKI Jakarta dan siap mendukung keberlanjutan kebijakan ini dengan layanan yang andal dan nyaman.”
Instruksi Gubernur DKI Jakarta ini juga sejalan dengan upaya untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon di ibu kota. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih ke transportasi umum, Jakarta diharapkan dapat mencapai mobilitas yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Dengan terhubungnya layanan LRT, Commuter Line, dan transportasi lainnya, masyarakat kini punya lebih banyak opsi mobilitas yang terintegrasi. Kami percaya, perubahan kebiasaan ini akan mendorong Jakarta menjadi kota yang lebih sehat dan lebih bergerak,” ujar Anne. (Redaksi)